MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Abstrak
Artikel ini membahas model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Model ini berbasis pada teori belajar kognitif dan teori belajar sosial. Langkah-langkah pembelajaran menurut cooperative learning dibagi dalam beberapa langkah dengan urutan indikator yaitu: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, evaluasi, dan memberikan penghargaan. Untuk pengelolaan kelas menurut model cooperative learning dijabarkan menjadi pengelompokan, semangat gotong royong, dan penataan kelas.
1.
Pendahuluan
Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah sebuah interaksi
yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru
dengan siswa dan siswa dengan guru. Pada pelaksanaannya dilapangan, proses
pembelajaran yang ada masih banyak menerapkan metode konvensional dengan
menggunakan ceramah dalam menyampaikan materi. Sehingga dengan metode ini siswa
hanya akan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Dapat dikatakan
siswa menjadi individu yang pasif.
Sementara itu, kurikulum yang ada saat ini menuntut siswa yang berperan aktif dalam membangun konsep dalam diri. Jadi menurut kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas menjadi hidup. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui serta memahami suatu model pembelajaran lain yang sesuai digunakan pada kurikulum yang ada sekarang ini Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran cooperative learning yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
2. Pembahasan
A.
Pengertian
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan
siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai
metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang
utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani (2005), model pembelajaran
adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang
untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran
kooperatif.
Pembelajaran
kooperative adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur
kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat
kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok
bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga
untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai
keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil
memahami dan melengkapinya.
Model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga
tujuan pembelajaran yaitu Hasil
belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan
keterampilan sosial. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000),
semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan
dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur
penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas,
struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.
Fokus pembelajaran kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan
peserta didik tetapi juga pada apa yang dipikirkan peserta didik selama
aktivitas belajar berlangsung. Informasi yang ada pada kurikulum tidak
ditransfer begitu saja oleh guru kepada peserta didik, tetapi peserta didik
difasilitasi dan dimotivasi untuk berinteraksi dengan peserta didik lain dalam
kelompok, dengan guru dan dengan bahan ajar secara optimal agar ia mampu mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Dalam model pembelajaran kooperatif, guru berperan
sebagai fasilitator, penyedia sumber belajar bagi peserta didik, pembimbing
peserta didik dalam belajar kelompok, pemberi motivasi peserta didik dalam
memecahkan masalah, dan sebagai pelatih peserta didik agar memiliki
ketrampilan kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan
komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar
berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan
menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan
peranan diri sendiri maupun teman lain.
B.
Langkah-langkah dalam
pembelajaran kooperatif
Langkah |
Indikator |
Tingkah Laku Guru |
Langkah 1 |
Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa. |
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
memotivasi siswa. |
Langkah 2 |
Menyajikan informasi |
Guru menyajikan informasi kepada
siswa |
Langkah 3 |
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar |
Guru menginformasikan
pengelompokan siswa |
Langkah 4 |
Membimbing kelompok belajar |
Guru memotivasi serta
memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok belajar |
Langkah 5 |
Evaluasi |
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan |
Langkah 6 |
Memberikan penghargaan |
Guru memberi penghargaan
hasil belajar individual dan kelompok. |
D
3. Penutup
A.
Kesimpulan
a.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi
belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda.
b.
Pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.
c.
Pada intinya konsep dari model
pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja
dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut.
B.
Saran
Dalam pembuatan artikel ini, kita
sebagai calon guru diharapkan mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses
dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan
dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
4. Daftar Pustaka
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Ismail.
(2003). Media Pembelajaran (Model-model
Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar